Memelihara Keberlanjutan Kegiatan dengan Konsolidasi ke Poktan
Galela (20/03), PJ kegiatan Pendampingan Penerapan SIP BSIP Malut melakukan kunjungan ke Poktan Mirimoi, Desa Simau, Kec. Galela, Kab. Halmahera Utara. Maksud kunjungan adalah untuk konsolidasi dan koordinasi lanjut terkait kegiatan pendampingan operasional Sistem Pertanian Organik (SPO) tanaman Pala yang sudah dilakukan sejak tahun 2023.
Kunjungan ini juga untuk mempertegas bahwa BSIP Malut masih memiliki tanggung jawab sampai pada proses sertifikasi SPO.
Walaupun anggaran kegiatan masih berstatus "bintang" (diblokir), namun keseriusan pendampingan terus dilakukan. Apalagi Pendampingan Penerapan SIP adalah salah satu kegiatan untuk implementasi Tusi balai sekaligus untuk pencapaian output kinerja balai di tahun 2024. Jadi, kegiatan kunjungan konsolidasi ke Poktan Mirimoi sebagai Pelaku Utama dan Koperasi Pala Dukuno sebagai Pelaku Usaha adalah sangat urgen. Adanya kunjungan tersebut memperjelas kepada petani dan koperasi bahwa BSIP Malut masih tetap konsekuen dengan kegiatan pendampingannya.
Dalam kunjungan ini, PJ kegiatan Dr. Fredy Lala, SP., MSc menyampaikan bahwa proses sertifikasi akan dilakukan setelah dana tersedia. Oleh karena itu pelaku utama yaitu petani Poktan Mirimoi diharapkan tetap menjaga tindakan budidaya pala organiknya sesuai standar organik yang telah disepakati bersama. Pengurus Poktan menyampaikan bahwa pupuk organik terus dibuat walaupun berkurang volumenya karena bulan puasa. Selain itu petani masih sementara merakit alat semprot pestisida organik dengan stang/tiang pegangan tinggi sehingga dapat mencapai buah pala yang ada di ujung atas pohon saat menyemprot.
Dalam dukungannya, koperasi Pala Dukuno telah memiliki merk dagang "Gosora" yg dikeluarkan oleh Kemenkumham Prov. Malut. Adanya merk dagang dapat mempermudah dalam perdagangan pala organik dan turunannya yang mencapai 15 produk. Ketua Koperasi Pala Dukuno, bpk Ir. Munawar berharap agar BSIP Malut dapat membantu cari pembeli (buyer) pala organik karena permasalahan utama koperasi saat ini yaitu kurangnya akses pasar.